Tugas 14 Pemodelan dan Simulasi (Doni Gunawa Rambe)

 dari tahun ketahun. Peralatan yang semula KEHIDUPAN masyarakat di Indonesia, semakin modern menggunakan cara tradisional, kini dapat dioperasikan dengan tenaga listrik untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan mengefisienkan waktu. Misalkan saja, dahulu orang mencuci pakaian dengan menggunakan tangan, kini orang mencuci dengan menggunakan mesin cuci, yang notabene menggunakan tenaga listrik dalam pengoprasiannya.  Selain itu,  masih banyak kegiatan lain yang saat ini susah dipisahkan dengan listrik. Jika dibandingkan pada beberapa tahun yang lalu, tentu kehidupan manusia pada modernisasi saat ini pasti sangat jauh berbeda sebab seluruh aspek kehidupan manusia yang terkait dengan keperluan sehari-hari, dunia usaha, industri, pemerintahan, pendidikan, dan lainnya sangat membutuhkan energi listrik untuk melangsungkan proses bisnis pada masing-masing bidang tersebut. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa listrik merupakan salah satu hal terpenting dan paling dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia pada era globalisasi dan modernisasi saat ini. Kebutuhan listrik masyakat Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. 

Jumlah kebutuhan listrik di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 173.990,75 GWh, meningkat 10,13% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total kebutuhan listrik tersebut Pulau Jawa memiliki jumlah kebutuhan listrik yang paling banyak yaitu 128.513,21 GWh [1]. Pulau Jawa secara administratif terbagi menjadi empat provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten; serta dua wilayah khusus, yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki wilayah terluas di Pulau Jawa, yaitu seluas 47.154 km² dan terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota. Provinsi Jawa Timur ini juga memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia, yaitu berjumlah 37.476.757 jiwa

Seiring padatnya jumlah penduduk Jawa Timur, perkembangan pembangunan dan perumahan di Jawa Timur terus terjadi. Selama lima tahun terakhir, mulai 2003-2007, alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian berupa perumahan atau bangunan rata-rata seluas 879,9 hektare [3]. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan listrik pada sektor Rumah Tangga. Pada tahun 2010, kebutuhan listrik pada sektor Rumah Tangga di provinsi Jawa Timur sebanyak 8.555,29 GWh, tahun 2011 sebanyak 9.085,44 GWh, tahun 2012 sebanyak 9.876,67 GWh, dan pada tahun 2013 sebanyak 10,589.17 GWh [4].  Pada tahun 2012, sektor Rumah Tangga merupakan pemakai listrik terbesar di Jawa Timur yaitu mencapai 9.876,67 GWh atau sekitar 36,70% dari total pelanggan PT PLN [5]. Selain meningkatnya jumlah kebutuhan listrik, peningkatan jumlah pelanggan juga sangat mungkin terjadi karena masih ada penduduk di Jawa Timur yang belum menggunakan listrik PLN, yaitu sebesar 0,44%.

Mereka masih menggunakan petromak/aladin, pelita/sentir/obor atau lainnya sebagai sumber listrik. Hal tersebut dikarenakan faktor geografis Jawa Timur yang mempunyai banyak pulau kecil dan berpegunungan dengan sarana insfrastruktur yang tidak mendukung, menyebabkan masih ada rumah tangga yang bertempat tinggal di wilayah itu memakai alat penerangan non PLN, baik yang berasal dari diesel (genset), petromak, lampu pelita atau lainnya.

Berdasarkan kenyataan yang terjadi, maka semakin kuat perkiraan kebutuhan listrik pada sektor Rumah Tangga untuk tahun-tahun mendatang akan terus meningkat. Oleh karena itu, PT PLN Distribusi Jawa Timur harus siap dalam menghadapi lonjakan kebutuhan listrik masyarakat Jawa Timur. Tentunya hal tersebut akan berpengaruh terhadap jumlah pasokan ketersediaan listrik oleh PT. PLN Distribusi Jawa Timur. PT. PLN Distribusi Jawa Timur membutuhkan suatu prediksi kebutuhan listrik sektor Rumah Tangga di tahun mendatang. Analisis prediksi kebutuhan listrik tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal yang bersifat non linear dan ada unsur ketidak pastian, sehingga metode yang cocok digunakan yaitu metode Simulasi Sistem Dinamik. Ford telah membuat pengamatan yang menarik tentang mengapa dinamika sistem cocok untuk pemodelan lingkungan dan bisnis, khususnya dalam industri tenaga listrik.  

Ford mengatakan bahwa keuntungan dari sistem dinamik yang telah dibandingkan dengan yang lain adalah kemampuan untuk melihat loop umpan balik antar variabel dalam sistem . Sistem Dinamik ini bertujuan untuk mendukung pengambil keputusan untuk bertindak dalam situasi/lingkungan yang kompleks, dan juga sistem dinamik ini menawarkan solusi alternatif untuk menyelesaikan dan lebih memahami secara mendalam tentang cara kerja suatu sistem. Beberapa faktor eksternal dan unsurunsur ketidakpastian yang ada pada prediksi kebutuhan listrik dapat diamati, dianalisis, dan dirangkai sehingga menampilkan keterkaitan satu sama lain hingga akhirnya dapat memberikan solusi yang komprehensif dan meningkatkan performa sistem dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Jawa Timur.


Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id

Comments

Popular posts from this blog

Pemodelan dan Simulasi Oleh Doni Gunawan Rambe (Tugas 9)

Tugas6PDS_DoniGunawanRambe_1903015057

Tugas 1 [Doni] : Pengantar Kecerdasan Tiruan 7C22